admininfokiyai
Senin, 04 Agustus 2025, Senin, Agustus 04, 2025 WIB
Last Updated 2025-08-27T05:49:28Z
DPRD Lampung

Masalah Infrastruktur dan Pengelolaan Sampah Masih Krusial di Bandar Lampung

Advertisement

Bandar Lampung - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa, menyoroti sejumlah persoalan krusial yang masih terjadi di wilayah ibu kota provinsi, terutama terkait infrastruktur jalan, irigasi, dan pengelolaan sampah. Ia mengingatkan pentingnya perhatian serius dari berbagai pihak, baik legislatif, eksekutif, maupun instansi terkait lainnya.


“Ada beberapa titik yang masih menghadapi persoalan klasik, seperti jalan-jalan rusak, khususnya di gang-gang kecil atau jalan kampung. Kemudian, talud di sejumlah wilayah juga banyak yang jebol dan memerlukan perbaikan segera,” ujar Andika. Senin (04/08/2025).


Salah satu isu paling mendesak adalah pengelolaan sampah. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung itu menyebut keluhan warga di wilayah Teluk Betung Timur, yang terdampak oleh air limbah dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bakung. Warga mengeluhkan bau menyengat dan limbah cair yang mengalir ke permukiman.


“Warga mengusulkan perluasan lahan TPS Bakung, tapi itu bukan hal yang mudah, karena menyangkut ketersediaan lahan dan anggaran. Yang lebih dibutuhkan adalah teknologi pengolahan sampah yang efektif—misalnya sampah bisa dimasukkan ke mesin pembakaran atau didaur ulang, dan limbah cairnya disaring agar tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.


Selain itu, Ketua DPC Gerindra Kota Bandar Lampung itu juga menyoroti persoalan armada pengangkut sampah yang tidak memadai, seperti yang terjadi di wilayah Pengajaran, sekitar eks-Bank Bukopin. Warga mengeluh karena sampah hanya diangkut seminggu sekali, sementara produksi sampah terjadi setiap hari.


“Masalahnya katanya armada motor pengangkut sampah banyak yang rusak atau tidak tersedia. Ini persoalan mendasar, terlihat sepele, tapi sangat penting. Ketika TPS penuh atau ditutup, masyarakat bingung harus membuang sampah ke mana,” tambahnya.


Bahkan, politisi muda Gerindra Lampung itu mengingatkan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, tetapi juga memerlukan sinergi dengan pemerintah provinsi, terutama jika diperlukan relokasi atau pembangunan TPS baru. Menurutnya, perlu dipikirkan solusi jangka panjang seperti pembangunan pusat pengolahan sampah regional, layaknya Bantar Gebang di Jakarta.


“Kalau memang di Bakung sudah tidak memungkinkan, harus dicari lokasi baru, misalnya di antara Lampung Selatan dan Bandar Lampung. Tapi itu harus dibarengi dengan pengadaan teknologi pengolahan yang memadai,” tegasnya.


Ia juga mengakui bahwa kondisi keuangan daerah yang sedang defisit turut menjadi tantangan dalam menyelesaikan persoalan ini. Namun demikian, Andika berharap semua usulan masyarakat bisa disampaikan ke dinas teknis dan pemerintah provinsi agar mendapatkan perhatian dan tindak lanjut.

“Masalah pengelolaan sampah ini bukan hal kecil. Ini menyangkut kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Kami akan terus mendorong agar solusi segera ditemukan,” pungkasnya.